CINTAI AKU DENGAN SEDERHANA
Rintikan hujan seolah mengajakku berbicara namun kesedihan yang dalam tidak mampu tuk berkata padanya, gemericik air hujan yang berusaha menghiburku dengan nyanyian sumbangnya membuat mataku berkaca
Ku kedipkan mataku yang serasa penuh dengan air, tetesan air satu-persatu keluar melarikan diri yang tak mau tau dengan perasaanku yang sedih memikirkan sisah umurku berada di sekolah ini. Disilah aku mengenal Irul sahabat yang selama ini selalu menemaniku ketika aku dalam kesedihan maupun kebahagiaan, organisasi sekolah lah yang telah mempertemukan aku dengannya, baik organisasi OSIS dan KIR menghantarkan kami menjadi sahabat yang tak terpisahkan bahkan sampai detik ini.
Namun yang sangat menyakitkan bagiku adalah dia akan meninggalkan kota Metro memenuhi sebagian keinginannya yang terwujud. Dia akan melanjutkan ke peguruan tinggi negri dengan tanpa test di kota solo kota impiannya, aku sendiri sampai saat ini masih belum ada langkah pasti kemana kakiku akan berpijak.