Jumat, 17 Februari 2012

TANDA TANYA PENDIDIKAN




                  Pendidikan hemm m m…… kenapa aku beri tanda Tanya banyak karena pendidikan sekarang penuh dengan tanda Tanya yang sangat banyak,,

Mulai dari dari pengajar itu sendiri dan dari yang di didik itu sendiri pula okelah kita bahas yang pertama

1. PENDIDIK ATAU YANG DISEBUT GURU yang digugu dan ditiru sosok yang lekat dengan jiwa otak kita setiap hari dimanapun dan kapanpun kita berada atau lembaga apapun kita punya seorang guru tapi apa pantaskah seorang guru memberi contoh yang tidak baik seperti merokok didepan siswanya, membiarkain siswa yang se enaknya,justru aku pernah mendengar dari seorang guru yang mengajar disebuah sekolah negeri katanya” kalo mereka dikerasi atau terlalu disiplin malah lari gak ada yang sekolah disini” tapi kenapa dengan SMA TARUNA dan SMA disumatra yang menerapkan system kedisiplinan malah memberi output yang membanggakan dan tidak pernah sepi dari peminat…….

TUJUH BELAS

                                                                Tujuh Belas

 Entah berapa kali?, sudah tidak lagi mampu isi otakku menampung rekamanya. Emak dan kakak-kakak selalu menanyakan perkembangan proses pencarian jodohku. Entah juga, berapa kali Emak terpaksa harus bersedih disaat menyaksikan teman-temanku dikampung sedang melangsungkan resepsi walimahan, atau sekedar melangsungkan proses lamaran. Sedang aku -anak terakhirnya- didapati belum ada tanda dengan siapa? orang mana? kapan? akan melangsungkan hal yang serupa. Padahal umurku masih dikatan mudah.

Detik demi detik berguguran dari ranting-ranting waktu. Hari, minggu, bulan, tahun, silih berganti seiring rotasi bumi. Aku masih menanti, tak cukup menanti, aku-pun ikut mencari, tak cukup juga aku, teman dan handai tolan-pun ikut-ikutan memasarkanku kesana kemari. Capek, sungkan, isin, itulah sebuah ikhtiyar yang berkali-kali harus berakhir penolakan terhadapku.

"Tuhan... Apa salahku...? tak mendengarkah Engkau aku meminta?, tak melihatkah Engkau aku susah payah berusaha?, tak ibahkah Engkau ketika aku selalu tak diterima?". Pernah suatu ketika hatiku menjerit putus asa. Lalu seketika itu aku beristighfar. Tak pantas aku berkata seperti itu.
"Saudaraku..., ana kenalkan teman ana ya?. Insyaalloh orangnya baik, tidak neko-neko. Insyaalloh juga cocok untuk antum". Entak berapa kali rekomendasi senada aku terima. Tapi...